Bantuk Penghimpunan Dana Masyarakat Untuk Majid

Kotak Amal Di Rumah Makan

Jual Karpet Masjid Telaga Sakinah Cikarang- Anda mungkin pernah menemui kotak kotak berjejer yang jumlahnya cukup banyak di berbagai rumah makan dan restoran. Tidak hanya rumah makan saja, namun terkadang juga di tempat tempat perbelanjaan juga bisa anda temui kotak amal.

Kotak amal tersebut datang dari berbagai lembaga dan yayasan. Ada kotak amal dari masjid, panti asuhan, lembaga ZisWaf dan lain lain.

Memang cara ini adalah cara yang cukup mainstream dan sering kali di jumpai di Indonesia. Para pencari dana tinggal meletakkan sebuah kotak amal yang memiliki gembok serta memberi sedikit keterangan pada kotak amal tersebt.

Tentu saja para pencari dana harus melalui proses izin terlebih dahulu dengan pemilik/ pengelola tempat tersebut supaya tidak terjadi kasus penipuan.

Jual Karpet Masjid Telaga Sakinah Cikarang- Cara ini memang cukup mudah dan efektif. Meski menunggu waktu yang tidak sebentar untuk penuh, namun pencari dana tidak perlu melakukan upaya apapun selain meletakkan kotak tersebut.

Orang orang yang datang untuk makan atau belanja bisa langsung memasukkan uang mereka untuk beramal. Apalagi jika para pengunjung memiliki kembalian dari transaksi, biasanya daripada repot memasukkan ke dalam dompet, mereka memilih untuk memasukkannya kedalam kotak amal.

Namun meski begitu ada pula kerugian yang di rasakan oleh para pengunjung. Salah satunya adalah kotak amal yang jumlah nya banyak terkadang menganggu pemandangan dan terkesan berantakan. Para pengunjung juga terkadang bingung untuk memilih kotak mana yang hendak di beri uang karena banyaknya jumlah kotak amal yang disediakan.

Kotak Amal Di Jalan Raya

Saat anda sedang berkendara di jalan, pernahkan anda menemui sebuah kotak yang di letakkan di pinggir jalan atau di tengah jalan dan di letakkan diatas kursi plastik atau kayu. Terkadang ada petugas yang membawa pengeras suara atau petugas yang turun ke jalan sambil membawa kotak tersebut dan menyodorkannya kepada pengguna jalan.

Cara ini memang dipilih oleh para pencari dana untuk menghimpun dana dari masyarakat.

Pencari dana membentuk sebuah tim yang terdiri dari orang yang mengumumkan kagiatan sumbangan melalui pengeras suara. Biasanya dia akan menjelaskan lembaga tempat asal, alasan meminta bantuan dana dan juga sedikit nasihat kepada para masyarakat untuk semangat beramal.

Kemudian ada pula tim yang turun langsung ke jalan untuk menghimpun dana tersebut.

Jika kotak nya di bawa oleh seseorang memang dinilai lebih efektif dibanding hanya di letakkan begitu saja di atas kursi. Dengan di datangkan langsung kotaknya kepada calon donatur, maka mereka akan lebih mudah mengeluarkan uang untuk beramal  tanpa mengalami kesulitan yang berarti, berbeda jika kotak nya hanya di letakkan begitu saja. Meski pengendara memiliki keinginan untuk mengisi kotak tersebut, namun karena sedang berada di tengah alalu lintas maka tidak heran jika mereka mengurungkan niatnya untuk beramal. Karena mereka harus berhenti dan mencari uang untuk kemudian memasukkan nya kedalam kardus.

Jika situasi jalan tempat melakukan kegiatan meminta sumbangan merupakan jalan raya yang ramai, amka potensi untuk untuk medapat dana juga lebih tinggi.

Namun meski begitu, cara ini juga bisa di bilang cukup berbahaya karena bisa mengganggu arus lalu lintas dan bisa merugikan pengendara lain ketika terjadi kemacetan.

Door To Door

Apakah anda pernah dikunjungi oleh seseorang atau dua orang dari perwakilan masjid untuk meminta sumbangan dana pembangunan masjid?

Salah satu cara untuk menghimpun dana dari masyarakat adalah dengan metode door to door. Artinya, para pencari dana akan langsung mendatangi masyarakat dari tiap pintu rumah ke rumah yang lain.

Berbekal map, berisi proposal dan berbagai keperluan untuk bukti bukti pembangunan yang lain, mereka akan mendatangi rumah rumah penduduk dan menjelaskan maksud kedatangan mereka.

Hal ini memang terbilang cukup efektif karena terkadang masyarakat menginginkan kemudahan dalam berbagai hal termasuk beramal. jika langsung di datangi, seseorang bisa juga mendapatkan sosialisasi mengenai pembangunan masjid dan juga urgensi dan infaq dan sedekah. Sehingga potensi mereka untuk menyumbang juga meningkat.

Namun jangan terlalu berharap pula karena tidak semua orang memiliki kesadaran yang baik mengenai hal ini sehingga merasa keberatan untuk beramal.