Tag: harga sajadah murah di jakarta

Menjalankan ibadah sholat bagi umat muslim hukumnya adalah wajib.

Dimanapun kita berada, selama sudah masuk waktu sholat harus menunaikannya. Apalagi jika kita tidak dalam kondisi yang diperbolehkan meninggalkan sholat.

Misalnya gila.

Jika memang tidak bisa menjalankan ibadah sholat di rumah, anda bisa membawa perlengkapan sholat sendiri dan mendirikannya di tempat ibadah umum.

Apalagi kini banyak alat sholat praktis untuk traveling, harga sajadah murah, termasuk harga alat sholat lain

Kebiasaan Muslim Indonesia Saat Sholat di Masjid

Bicara soal Indonesia, memang sudah terkenal hingga mancanegara bahwa negara ini memiliki jumlah penduduk muslim terbanyak di dunia.

Hampir tiga per empat penduduk di Indonesia beragama islam.

Hal itu tentu berpengaruh banyak pada kebudayaan dan nilai-nilai sosial didalamnya.

Contoh, berawal dari agama/keyakinan menyembah tuhan saja bisa lahir berbagai tradisi di Indonesia.

Salah satunya tradisi dalam berpakaian saat beribadah/ pergi ke masjid.

Selain karena agama, hal itu juga disebabkan karena Indonesia adalah negara yang sangat kaya dengan kebudayaannya

Maka dari itu lahir berbagai tradisi yang mencampurkan antara agama dan kebudayaan di Indonesia.

Berikut ini adalah barang-barang yang menjadi bagian dari tradisi masyarakat muslim di Indonesia saat menjalankan ibadah sholat baik dirumah atau di masjid.

Apa saja itu? Simak pembahasannya dibawah ini :

Peci/kopiah

Jika merunut arti dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), peci memiliki arti sebagai penutup kepala untuk pria.

Peci terkenal memiliki warna hitam atau putih. Adapun nama lain peci di Indonesia adalah Kopiah.

Kita sering menemui laki-laki memakai kopiah di kepalanya yang identic dengan kedua ujung bagian depan dan belakang yang runcing.

Penggunaan kopiah saat sholat ini telah menjadi tradisi yang sangat melekat di kebudaaan muslim pria Indonesia.

Bahkan kini peci/ kopiah hadir dengan berbagai model, bentuk dan bahan. Namun esensinya tetap sama, dipakai dikepala untuk menutupinya.

Negara Arab memiliki budaya mengenakan sorban, namun di Indonesia, khususnya kebudayaan melayu, penggunaan peci lebih merakyat dan hampir di lakukan oleh semua lapisan masyarakat.

Sedangkan pemakaian sorban, identic dilakukan oleh ustad, ulama atau pemuka agama islam yang ilmunya sudah tinggi.

Meski sebenarnya hal itu belum tentu benar, tapi begitulah kenyataannya.

Kalaupun memakai sorban, mungkin hal itu hanya dilakukan dihari jum’at atau saat perayaan hari besar islam seperti Idul fitri atau idul adha

Baju Koko

Baju koko memiliki sejarah panjang yang berkaitan dengan masyarakat Tionghoa dan Betawi.

Sebenarnya baju ini sudah sangat popular dikalangan masyarakat Tionghoa sebelum akhirnya mereka datang ke Indonesia pada abad ke 17.

Saat itu baju koko disebut baju Thui-Khim yang identic dengan sedikit kancing dibagian atas dekat leher.

Masyarakat Tionghoa sering memakai baju tersebut hingga kemudian masyarakat Betawi turut mengenakannya.

Namun saat itu orang Betawi memakai baju Thui-Khim dengan dipadukan celana batik longgar.

Beberapa tahun setelah itu, masyarakat Tionghoa justru tertarik dengan gaya busana Eropa da Amerika.

Sementara masyarakat Betawi makin sering mengenakan baju koko untuk kegiatan harian bahkan pada aara formal.

Sebutan baju koko sendiri saat itu di konotasikan kepada engkoh-engkoh (sebutan laki-laki orang Tiongkok). Kemudian untuk mempermudah disebutlah koko.

Sejak saat itu hingga kini, baju koko masih terus dilestarikan dan menjadi pilihan utama outfit lebaran bagi kaum laki-laki.

Tentunya kini desain baju koko makin modern dan elegan. Makin keren dipakai sehari-hari

Namun baju koko sering diidentikkan sebagai atribut keagamaan dan dipakai diacara formal atau saat sholat dimasjid maupun dirumah

Sarung

Apakah berlebihan jika menyebut sarung sebagai identitas budaya Indonesia?

Meski sebenarnya sarung berasal dari Yaman dan baru masuk di Indoensia pada abad ke 14 dari pedagang Gujarat, tapi perkembangannya begitu pesat dan luas sekali.

Kini pasti semua umat muslim di Indonesie memiliki sarung. Tentunya dengan motif beragam.

Bahkan salah satu warisan budaya indoensia, batik dan tentun pun turut mewarnai perkembangan sarung.

Motif sarung pun sangat beragam. Mulai dari motif polos, hingga saung yang penuh dengan motif

Kegunaan sarung sendiri seolah telah menjadi legenda tersendiri dikalangan penggunanya terutama pria.

Tak hanya dipakai untuk sholat saja, sarung juga dialih fungsikan sebagai celana, selimut, hingga atribut untuk seru-seruan bersama teman dengan mrubahnya menjadi berbagai kreasi.

Di Indonesia, penggunaan sarung benar-benar sudah mendarah daging dan sulit dilepaskan. Bahkan di tingat pendidikan pesantre, santri putra pasti wajib memakai sarung.

Meski sebenarnya aurat sholat laki laki adalah bawah perut hingga lutut, namun nampaknya memakai sarung hingga diatas mata kaki sudah jadi tradisi yang sulit dihilangkan.

Apalagi saat hendak berangkat sholat berjamaah di masjid, rasanya tidak afdhol kalau tidak memakai sarung

Sajadah

Sajadah difungsikan sebagai alas sholat bagi umat islam agar lebih khusyu.

Sebenarnya penggunaan sajadah ini mengalami sejarah perkembangan yang cukup panjang.  Namun kini, sajadah telah dikaitkan dengan perlengkapan sholat yang harus ada.

Sebab tanpa sajadah, orang-orang punya keraguan terhadap kebersihan lantai tempat bersujud.

Sudah menjadi kebiasaan ditiap-tiap tempat ibadah baik di tempat umum atau dirumah, disediakan alas sholat.

Jika bukan sajadah, bisa berbentuk karpet.

Kebiasaan memakain sajadah saat menunaikan sholat pun mendorong UMKM dan para pengusaha untuk berinovasi menciptakan sajadah yang praktis dan efisien.

Maka dari itu muncullah sajadah lipat, sajadah travel, sajadah saku dan sebagainya.

Kini semakin mudah menemukan sajadah berbagai model dan kebutuhan.

Mulai dari yang harga sajadah murah, sajadah turki, sajadah bulu, sajadah lipat dan lain sebagainya sesuai budget dan kemampuan finansial masing-masing